Islam di Inggris

Bismillaahirrohmaanirrohiim,


Saat pertama kali dikabari suami tentang tawaran kerja di Inggris, yang terbayang di benak saya adalah selain pastinya menjadi minoritas, juga harus menyiapkan mental menerima pandangan bertanya-tanya dari orang lain karena pakaian kami.


Pikiran saya langsung terbang ke masa-masa tahun 1997-1999, saat saya melanjutkan sekolah di Boston, USA. Saat itu tengah musim panas, dan kebetulan ibu dan kakak-kakak saya sedang mengunjungi saya. Kami melakukan perjalanan darat dengan menyewa mobil dari Boston menuju Chicago. Setiap kali kami berhenti untuk makan siang, tidak bisa dihindari ada saja curi-curi pandang memperhatikan kami. Pertama dari warna kulit kami sudah berbeda ditambah lagi dengan jilbab yang kami kenakan. Akhirnya ada juga yang menanyakan langsung pada kami, meski bertanya dengan halus apakah kami tidak kepanasan menggunakan pakaian tertutup di musim panas. Sekedar info saat saya disana musim panas bisa mencapai suhu 35-37 derajat celcius.


Namun pikiran saya langsung terpatahkan saat saya mencari informasi tentang Islam di Inggris. Di luar dugaan saya, ternyata Islam adalah agama dengan populasi kedua terbanyak di Kerajaan Inggris, berdasarkan hasil sensus Kerajaan Inggris tahun 2011 dengan jumlah 2.786.635 penduduk, yaitu 4.4% dari total penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.660.116 tinggal di England, 76.737 tinggal di Skotlandia, 45.950 tinggal di Wales dan 3.832 tinggal di Irlandia Utara. Dan London yang merupakan ibukota Kerajaan Inggris adalah kota dengan penduduk muslim terbanyak.


Apabila membaca sejarah Kerajaan Inggris barulah saya mulai memahami mengapa jumlah muslim cukup banyak di negara ini. Sebenarnya bukti paling tua interaksi Inggris dengan Islam adalah sejak abad 8 saat raja Offa dari Kerajaan Mercia (salah satu kerajaan Anglo-Saxon yang hidup sejak abad 5 di Inggris) mencetak koin dinar dengan tulisan Arab di atasnya, yang merupakan copy dari coin yang dicetak oleh khalifah Al Mansur dari Bani Abasiyah.


Dimulai dengan penaklukan Bengal (sekarang Bangladesh dan West Bengal), yang terkenal dengan industri textil dan pembuatan kapal, oleh Kerajaan Inggris pada tahun 1757. Bengal sendiri adalah daerah India bagian barat dengan mayoritas penduduknya muslim dan minoritas beragama hindu. Dengan ditaklukkannya Bengal, praktis Kerajaan Inggris menguasai daerah dengan jumlah penduduk muslim yang banyak.


Sejak saat itu mulailah aliran muslim masuk ke Kerajaan Inggris dengan jumlah yang cukup banyak yaitu melalui perekrutan pelaut India, terutama dari Bengal, untuk bekerja di Perusahaan Kapal Inggris. Banyak dari mereka yang kemudian menetap dan menikah dengan orang lokal. Itu sebabnya komunitas muslim pertama di Inggris kebanyakan ditemui di kota-kota pelabuhan.


Gelombang migrasi besar terjadi setelah perang dunia kedua, dimana terjadi kehancuran dan kekurangan tenaga kerja di Kerajaan Inggris yang membuat pemerintah dan perusahaan-perusahaan merekrut imigran muslim dari negara bekas koloni Inggris terutama India, Pakistan dan Bangladesh untuk membangun kembali negara Inggris.


Komposisi Muslim terbesar di Inggris adalah keturunan Pakistan sebesar 38%, diikuti keturunan Bangladeh sebesar 15%, selebihnya berturut-turut keturunan Somalia, Gujarati, Turki, Irak dan Arab. dan Nigeria. Mayoritas muslim di Inggris adalah Sunni (76.6%), Shiah (5%), Ahmadiyah (1%).


Referensi:
  1. Islam in the United Kingdom: https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_the_United_Kingdom
  2. Islam in England: https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_England

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan di Inggris (bag. 1)

Makanan Halal - Bag. 1

Makanan Halal - Bag 2